WAR CLUB SUKSES MASUK KE KOMPETISI ROKET AIR NASIONAL ( KRAN ) September- Oktober 2018
- ELC NEWS
- Aug 29, 2018
- 5 min read
Updated: Aug 30, 2018

Pusat Peragaan lPTEK (PP-lPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengadakan Kegiatan Bergengsi Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) bagi pelajar usia 12-16 tahun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, dan Cilegon. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu-Minggu, 25 – 26 Agustus 2018 di gedung PP-IPTEK di area komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMll), Jakarta.
Direktur Pusat Peragaan lPTEK (PP-lPTEK), M. Syachrial Annam menyampaikan bahwa kompetisi ini adalah Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) 2018 berjenjang wilayah Jabodetabek, Serang dan Cilegon. Kompetisi ini kita juga lakukan di beberapa daerah seperti di Bandung, Yogyakarta, Solo, Pontianak dan beberapa wilayah lainnya yang akan diambil beberapa orang dalam kategori pemenang dan akan di ikut sertakan dalam Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) 2018 yang akan dilaksanakan pada 28 September sampai 1 Oktober 2018 berlokasi di PP-IPTEK di area komplek ”Taman Mini Indonesia Indah (TMll)
“Dari tahun ke tahun pesertanya semakin meningkat. Tahun ini saja pesertanya sekitar 438 peserta, ada dari SD kelas 6, SMP, SMU dan SMK. Jumlah sekolah yang mendaftar sekitar 98 sekolah dari Jabodetabek, Serang dan Cilegon. Ada peningkatan dari peserta tahun lalu, jumlahnya 52 sekolah dan pesertanya 352 peserta,” ujar Direktur PP-IPTEK.
“Roket air terbuat dari bahan botol plastik sebanyak 2 (dua) buah botol yang dirakit menjadi satu bagian body roket air dilengkapi dengan sirip roket yang terbuat dari bahan sterofoam yang dipotong dan dibentuk seperti sirip roket pesawat yang di desain dari kreativitas para peserta, namun dalam kompetisi ini bentuk sirip roket sudah ditentukan oleh panitia dari PP-IPTEK,” ucap Annam.
Peluncuran roket di dua sesi. yaitu sesi pertama adalah peluncuran pada hari sabtu 25 agustus 2018 setelah pembuatan roket air workshop dan roket Air Kompetisi di area galeri lantai 3 PP-IPTEK.
dan peluncuran kedua dilakukan pada hari Minggu (26/8/2018) di area parkir PP-IPTEK, Kasubsit Program Pendidikan dan Koordinator Kegiatan KRAR Jabodetabek, Cilegon dam Serang, Feti Anita Tristiana mengatakan, kegiatan kompetisi roket air ini mulai regional, nasional, dan internasional. Untuk regional kita mewadahi yang diadakan science center daerah atau institusi daerah yang sudah bekerjasama dengan PP-IPTEK. Lebih kurang ada 23 science center daerah dan beberapa dari science center daerah sudah menjadi institusi penyelenggara kompetisi regional.
“Dari KRAR, pemenang terbaik 1-10 dari setiap daerah akan dikirim ke KRAN. Khusus Jabodetabek, Serang dan Cilegon itu KRAR kita jadikan satu penyelenggaraannya di PP-IPTEK sehingga kita ambil 1-50 terbaik untuk mengikuti KRAN. Dari KRAN nantinya kita dapatkan kuota 1-6 terbaik untuk dikirim ke Kompetisi Roket Air Internasional (KRAI) yang akan diselenggarakan bulan November 2018 di Singapura,” ucap Feti Anita.
“KRAI se-Asia Pasifik yang tahun ini akan diselenggarakan oleh Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) di Singapura pada November mendatang. Kegiatan ini sudah terselenggara lebih kurang oleh 25 penyelenggara untuk Asia Pasifik.
WAR CLUB mengirimkan 18 siswa/ i pada KRAR Jabodetabek, serang dan cilegon tahun 2018 dan ada 5 siswa yang berhasil masuk ke zona target yaitu :

1. Nasya Aulia ( MTS N 28 Jakarta ) berhasil mencapai 2,33 meter dari pusat sasaran
2.Jilan Nafisi Afandi ( SMP N 256 Jakarta ) berhasil mencapai 2,46 meter dari pusat sasaran
3. Muhammad Aufa Rafiqi ( SMA N 89 Jakarta ) berhasil mencapai 3.94 meter dari sasaran
4. Rohmatun Karimah ( SMP N 193 Jakarta ) berhasil mencapai 3.95 meter dari sasaran
5. Ade Sendy Firmansyah ( SMK N 26 Jakarta ) berhasil mencapai 4.78 meter dari sasaran
Dari kelima siswa ELC tersebut yang berhasil masuk ke tingkat Nasional adalah Nasya Aulia dan Jilan Nafisi Afandi yang menempati posisi 21 dan 25 dari 50 peserta terbaik yang tentunya berkesempatan berjuang untuk memeperebutkan tiket menuju ke Asia Pasifik di Singapura november 2018.
Aturan berjenjang adalah aturan yang dikeluarkan oleh APRSAF yaitu dibatasi usianya 12-16 tahun yang rentangnya dari SD sampai SMA ini rata-rata mempunyai daya motorik yang sudah setara sehingga mereka bisa dikelompokkan untuk mengikuti kompetisi roket air dalam kelompok satu jenjang, pesertanya dibatasi oleh tanggal lahir mulai 5 November 2001 – 4 November 2006. Kalau melewati tanggal terebut tidak bisa mengikuti KTAI,” terang Feti Anita.
“sekolah pembuatan roket air sudah diajarkan sehingga mereka mempunyai pengalaman untuk mengikuti kompetis regional ini. Atas inisiatif kita dengan LAPAN bagaimana anak bisa tertarik dengan kedirgantaraan, keantariksaan agar kreatif dan inofatif,” ujarnya.
Lebih lanjut Kasubsit Program Pendidikan dan Koordinator Kegiatan KRAR Jabodetabek, Cilegon dan Serang memaparkan, Hal ini bisa menyadarkan masyarakat bahwa sains dan teknologi itu penting.
Materi disekolah secara kegiatan PP-IPTEK yang berhubungan dengan sains dan teknologi audiensnya terbanyak pelajar, kami selalu mengikuti perkembangan dari kurikulum dan perkembangan baru dari sistem pembelajaran di Indonesia.
Sejauh ini di PP-IPTEK masih tetap berpedoman pada pembelajaran sains teknologi yang menarik dan menyenangkan dengan cara-cara yang praktis dan juga dilakukan dalam bentuk kerja praktek dimana mereka melakukan sendiri, membuktikan bagaimana teori yang didapatkan disekolah bisa dipelajari sangat mudah di PP-IPTEK. Kegiatan roket air ini merupakan aplikasi dari pembelajaran fisika disekolah yang diterapkan dengan cara praktek.
Untuk standar pelaksanaan kompetisi ini mengacu pada aturan APRSAF, teknologi untuk peralatannya kita terus melakukan perbaikan dan peningkatan terus untuk alat peluncur roket tiap tahunnya. Kita lakukan riset mana yang baik, efektif dan lebih mudah bagi anak-anak melakukan peluncuran.
Di grup Asia Pasifik, Indonesia masih termasuk yang terbaik untuk peralatan luncur. Kita mengamati setiap penyelenggaraan diluar negeri, peluncur yang digunakan Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Kita patut berbangga juga karena di Science Centre Indonesia di PP-IPTEK ini untuk peralatan luncur untuk kompetisi roket setiap tahun ada peningkatan inovasi.
Untuk kompetisi inovasi roket air targetnya adalah peluncuran, bukan target kreatifitas dari inovasi pembuatan roket air. Dalam forum Sains Center, kita terus meningkatkan bagaimana roket air itu bisa dibuat lebih menarik, efektif dan aman bagi anak-anak sehingga mudah mempelajari fisika.
Pada saat peluncuran itu mereka bisa menyaksikan roket tersebut diluncurkan dan jatuh pada targetnya. Penilaiannya pada pengukuran yang disaksikan mereka sendiri. Inti kompetisi roket air ini adalah pada saat peluncuran.
Peserta dari sekolah tidak kita batasi untuk ikut berkompetisi. Intinya kita disini adalah mewadahi sebanyak-banyaknya generasi muda yang menyenangi minat dan bakat sains dan teknologi.
Dikatakan Feti Anita Tristiana bahwa peningkatan jumlah peserta roket air ini PP IPTEK bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan PP- IPTEK apa yang disampaikan dalam mensosialisasikan sains dan teknologi kepada masyarakat terhadap penyelesaian teknologi dengan setiap program yang disajikan dimana setiap tahun jumlah peminatnya meningkat.
Semua peralatan disediakan oleh PP-IPTEK, botol yang digunakan adalah 2 botol minuman soda yang paling kuat dan ketahanan dalam menerima tekanan. Setiap peserta peralatan, bahan botol dan sayap standar yang sama dalam kompetisi pembuatan roket air. Sebelum kompetisi mereka akan diajarkan dulu bagaimana membuat roket air dan besaran yang mempengaruhi peluncuran roket air.
Semua peralatan disediakan oleh PP-IPTEK, botol yang digunakan adalah 2 botol minuman soda yang paling kuat dan ketahanan dalam menerima tekanan. Setiap peserta peralatan, bahan botol dan sayap standar yang sama dalam kompetisi pembuatan roket air. Sebelum kompetisi mereka akan diajarkan dulu bagaimana membuat roket air dan besaran yang mempengaruhi peluncuran roket air.
Disini anak-anak diajarkan menetukan volume air, menentukan masanya, menentukan tekanan yang digunakan roket dengan target sasaran dengan pola yang ditentukan.
Comments